Sistem Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ) sebenarnya mempunyai aktivitas utama yang tidak berbeda dengan sistem pendidikan tatap muka, yaitu terdiri dari aktivitas mengajar dan aktivitas belajar (Belawati, 2000). Namun, karena adanya keterpisahan pelaksanaan kegiatan mengajar dan kegiatan belajar pada sistem PTJJ; pengelolaan kedua aktivitas tersebut berbeda dengan pengelolaan kegiatan belajar mengajar pada sistem pendidikan konvensional (Gambar 1).
Kuatnya tuntutan dari kebutuhan masyarakat akan pendidikan lanjutan yang berkualitas tercermin dari dikeluarkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang penyelenggaraan PTJJ, yang membuka peluang bagi institusi selain UT untuk ikut berpartisipasi dalam PTJJ. Kompetensi yang terjadi antar penyelenggara PTJJ ini akan menjadi pemicu bagi setiap institusi untuk selalu meningkatkan layanan yang diberikan. Penyelenggaraan PTJJ harus dilakukan secara lebih efektif dan efisien disesuaikan dengan permintaan pasar. Hal ini akan dapat dilakukan jika penyelenggara PTJJ seperti UT memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Makalah ini akan membahas tentang evaluasi hasil belajar (EHB) sebagai salah satu komponen dalam sistem PTJJ dan pemanfaatan teknologi dalam EHB dengan menggunakan kasus UT sebagai contoh.
II. PEMBAHASAN
A. EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi hasil belajar mahasiswa mempunyai beberapa tujuan. Sebagai institusi penyelenggara
1. Analisis Kompetensi
2. Pengembangan Kisi-kisi
3. Pengembangan Soal
Pengembangan soal ujian,
§ Penyiapan Bahan Ujian
1. Penggandaan Bahan Ujian
2. Pengiriman Bahan Ujian
• Penyelenggaraan Ujian
1. Penyiapan bahan, ruang dan pengawas ujian
2. Pelaksanaan ujian
3. Pengiriman hasil ujian
• Pemrosesan Hasil Ujian
• Pelaporan Nilai
B. PEMANFAATAN TEKN0LOGI DALAM EHB
Berbicara mengenai masa depan evaluasi hasil belajar PTJJ tidak bisa terlepas dari pembahasan mengenai teknologi. Agar dapat menyelenggarakan EHB yang efektif dan efisien maka UT sebagai institusi PTJJ harus memanfaatkan teknologi yang tepat guna. Teknologi yang digunakan sekarang ini untuk menunjang pelaksanaan EHB di UT masih terbatas pada penggunaan scanner dan LAN, Berikut akan dibahas teknologi yang tersedia dan yang mungkin dimanfaatkan untuk setiap kegiatan EHB di UT.
• Pengembangan Soal Ujian
Pengembangan soal ujian di UT masih dilakukan secara konvensional dimana dilakukan pelatihan pembekalan keterampilan penulisan kisi-kisi dan soal bagi para penulis secara tatap muka. Kegiatan pembekalan ini memerlukan waktu dan sumber dana yang tidak sedikit terutama jika dilakukan di tempat yang tersebar dan lokasinya jauh dari kantor UT pusat. Setelah kisi-kisi dan soal selesai ditulis maka perlu dilakukan penjemputan bahan ujian tadi ke tempat para penulis. Sistem pengembangan soal seperti ini menyebabkan institusi PTJJ seperti UT tidak mudah untuk memperbaharui bahan ajarnya karena akan berdampak kepada ujian yang memerlukan waktu pengembangan yang cukup lama. Agar kegiatan pengembangan ini menjadi lebih singkat dan tidak menyita sumber daya yang terlalu banyak, bisa dimanfaatkan teknologi yang sederhana seperti penggunaan video untuk pembekalan para penulis soal. Teknologi jaringan juga dapat dimanfaatkara dimana para penulis dapat mengakses website seperti PAU-Online yang salah satu materi pelatihan adalah membuat soal ujian.
• Penyiapan Bahan Ujian
• Pelaksanaan Ujian
Pelaksanaan ujian UT masih dilakukan dengan paper and pencil di lokasi yang telah ditentukan secara tatap muka, sama seperti yang dilakukan oleh institusi pendidikan konvensional. Dengan sistem yang seperti ini prinsip keterbukaan dari PTJJ agak dibatasi karena mahasiswa harus mengikuti jadwal ujian. Semua peserta ujian juga diberikan soal yang sama tanpa memperhatikan tingkat kemampuan mereka, di suatu lokasi tertentu, dan waktu yang sama. Berbagai bentuk pelanggaran ujian terjadi sebagai akibat dari kurangnya pengawasan dan soal yang seragam ini. Untuk itu perlu dipikirkan pemanfaatan teknologi yang dapat mengurangi peluang terjadinya distorsi nilai, dan meningkatkan kualitas ujian. Dengan perkembangan dalam teori pengukuran dan evaluasi serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi maka dimungkinkan untuk menyelenggarakan ujian dengan komputer yang dikenal dengan istilah computer-based testing (CBT).
• Pemrosesan Hasil Ujian
Proses penilaian (scoring) dengan menggunakan teknologi elektronik sudah banyak digunakan di dunia pendidikan. Untuk itu diperlukan mesin scanner dan lembar jawaban ujian (LJU), yang khusus didesain untuk scanner tersebut. Peserta ujian menjawab ujian dengan cara menghitamkan huruf-huruf atau kode-kode yang tersedia dalam LJU, dengan menggunakan pensil khusus. Setelah mesin scanner membaca LJU, kumputer secara otomatis akan melakukan scoring dan grading. Untuk tes adaptif, proses scoring merupakan bagian dari rancangan tes (ETS, 2002). Peserta tes secara otomatis akan mengetahui skor yang telah diperolehnya. Skor yang diberikan tergantung pada jumlah soal yang dijawab dan jawaban terhadap soal yang diberikan. Soal yang diberikan oleh kumputer akan mencerminkan keberhasilan dalam menjawab soal sebelumnya dari kisi-kisi tes. Kisi-kisi tes meliputi:
• tingkat kesulitan soal yang diberikan;
• tipe soal yang diberikan; dan
• cakupan materi tes yang sesuai.
• Pelaporan Nilai
Di UT, laporan nilai per semester diberikan dalam bentuk daftar nilai ujian (DNU). Sedangkan laporan nilai keseluruhan selama siswa belum lulus disebut laporan Kemjuan Akademik Siswa (LKAM). DNU dicetak dengan menggunakan komputer, yang dapat dilakukan di Kantor UT Pusat maupun di setiap UPBJJ- Pencetakan DNU dapat diprograrn untuk setiap UPBJJ, setiap Program Studi, maupun setiap siswa. Bila diprograrn untuk satu UPBJJ, maka DNU untuk seluruh siswa di UPBJJ tersebut yang mengikuti ujian pada semester yang bersangkutan akan tercetak. DNU dikirimkan ke setiap siswa melalui jasa pos.
PENUTUP
Perubahan teknologi merupakan proses yang memerlukan waktu dan dana yang tidak sedikit. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari sebuah teknologi baru bukan saja harus dipikirkan ketepatan teknologi yang dipilih juga kesiapan orang yang akan mengelola teknologi tersebut. Dengan menyadari bahwa sistem PTJJ tidak mudah diubah karena dampaknya luas, maka perubahan terhadap sistem yang ada hendaknya memang dipersiapkan dengan matang dan terencana. Transisi antara kedua sistem yang akan berubah ini juga harus dipikirkan dengan baik. Sistem yang dimaksud disini bukan saja mencakup perangkat keras maupun lunak tapi termasuk juga struktur organisasi yang menunjang pelaksanaan evaluasi PTJJ di UT.
DAFTAR PUSTAKA
Belawati, T. (200Q). Prinsip-prinsip pengelolaan sistem PTJJ. Makalah dibawakan dalarn Seminar Sistem Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh, Universitas Terbuka, 25 Januari 2000.
Boekkooi-Timinga, E. (1989). Models,for Computerized Test Construction. Academisch Boeken Centrum: De Lier.
Educational Testing Services. (2002). Computer-bused testing: Arrswer’s, for- candidats testing in the
Jacobs., L.C. dan Chase, C. 1. (1992). Developing and Using Tests Effectively. Jossey-Bass Publishers: San Fransisco.
Osterlind, S.J. (1989). Constructing Test Items. Kluwer Akademik Publishers:
Van Theil, C.C. dan Zwarts, M.A. (1986). Development of a Testing Service System. Applied Psychological Measurement. 10, 391-403.
Wainer, H. (1990). Computerized Adaptive Testing.- A Primer. Lawrence Erlbaum Asociates, Inc. Publishers:
Zainul, A. dan Nasoetion. N. (2001) Penilaian Hasil Belajar, PAU-PPAI Universitas Terbuka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar